Sweet WeChat Gambar Info

modifikasicanggih - kali ini kami akn membahas dan memberikan info serta gambar dari Sweet WeChat Gambar Info, sungguh memang wechat ini sedang banyak sekali pengguna dan peminatnya sungguh sangat mantab sekali menarik dan sangatlah memuaskan sekali spektakuler menarik ajib azik dari Sweet WeChat Gambar Info.











WeChat sungguh sangat menarik ajib memuaskan sekali merupakan aplikasi yang sungguh sangat menarik mantab ajib azik sekali dari Sweet WeChat Gambar Info.
readmore »»  

sweet Modif terbaru ninja 150 L jari-jari putih mantab

modifikasicanggih - terbaru sekali menarik ada dari sweet Modif terbaru ninja 150 L jari-jari putih mantab, sungguh sangat handal sekali terbaik terlaris sekali sangat brilian model desain motif modifikasi dari sweet Modif terbaru ninja 150 L jari-jari putih mantab sungguh sangat handal hebat antik mantab sekali terbaik menakjubkan memuaskan mabahana sekali spektakuler sekali dari sweet Modif terbaru ninja 150 L jari-jari putih mantab.



Modifikasi Ninja 150 L di atas berwarna putih dengan spesifikasi modifikasi velg jari silver bermerk menarik maximal ajib azik sekali stang drag jepit memukau dinamis sekali dari sweet Modif terbaru ninja 150 L jari-jari putih mantab.

Desain yang sungguh sangat banyak sekali nanti yang akan suka dengan model motif desain style modifikasi motor Ninja kawasaki 150 L terbaik ini dari sweet Modif terbaru ninja 150 L jari-jari putih mantab.
readmore »»  

Modifikasi Kawasaki Ninja 250 red fairing balap monim

modifikasicanggih - kali ini ada dari desain model motif modifikasi dari motor Modifikasi Kawasaki Ninja 250 red fairing balap monim, sungguh sangat mantab baus sekali terbaru terbaik menarik maximal ajib azik dari Modifikasi Kawasaki Ninja 250 red fairing balap monim. Desain model modifikasi fairimng sangat bagus dengan banyakan warna merah body style motogp terbaru terbaik dari Modifikasi Kawasaki Ninja 250 red fairing balap monim.




Desain modifikasi motor di atas yang memang sungguh sangat mumpuni sekali terbaik menarik sekali sangat hebat enjoy mantab sekali dari Modifikasi Kawasaki Ninja 250 red fairing balap monim, velg warna putih spesifikasi modif motor fairing sporty motogp balap motor menarik sekali dari Modifikasi Kawasaki Ninja 250 red fairing balap monim.
readmore »»  

Modif Mobil balap sport terbaik paling anyar

modifikasicanggih - terbaru memuaskan menarik mantab ajib azik ada dari informasi otomotif mengagumkan dari Modif Mobil balap sport terbaik paling anyar. Sangat mantab sekali info menarik mantab ajib azik dari modifikasicanggih, samnat hebat sekali foto modifikasi elegan sangat mewah sekali mobil jenis sedan terbaru terbaik ini dari Modif Mobil balap sport terbaik paling anyar.





Modifikasi mobil di atas sungguh sangat sporty sekali menarik mantab maximal ajib azik sekali dari Modif Mobil balap sport terbaik paling anyar, dengan aneka ragam stiker serta dominasi waran dalam brush mungkin sungguh style motif modifikasi mobil yang sangat memuakau dinmais sekali dari Modif Mobil balap sport terbaik paling anyar.
readmore »»  

Modif Yamaha Scorpio, 2005 habbit monim

Modif Yamaha Scorpio, 2005 habbit monim - terbaru menarik ajib azik dari Modif Yamaha Scorpio, 2005 habbit monim.


Jika mengandalkan Yamaha Scorpio standar sudah biasa. Ingin tampil beda atau break the habbit tapi tetap MEFRIK. Mendorong Googling untuk mencari inspirasi. Keluar-masuk blog dan web lokal tentang modifikasi hasilnya nihil. 

Inspirasi datang setelah di Youtube melihat commercial break Yamaha Tenere XT660Z. Dipadu dengan hasil Googling menggunakan kata kunci Dakar, menambah inspirasi lain yaitu Suzuki DR 800 Dakar Series.

Tinggal diterjemahkan di body work Scorpio. Namun sebagai pendatang yang baru dua tahun di Gresik, terbukti cari modifikator khusus bodi susah minta ampun. Apalagi tukang fiberglass seperti cari jarum dalam tumpukan jerami

Maka mulai hunting yang pakai pelat galvanis. Setelah tanya-tanya penduduk pribumi, mengerucut pada nama Bilal Modified. Secara pekerjaan memuaskan, tapi bekerja semau dewek dan tidak bisa finishing. Jadi, cuma sampai pembentukan pelat sesuai model diinginkan.

Lampu depan pakai dari Honda CS-1 karena menurutnya paling mirip dengan Yamaha Tenere pada saat menyala. Untuk sein memanfaatkan handguard variasi yang sudah ada LED-nya. Sedang lampu dan sein belakang menggunakan variasi yang banyak di pasaran.

Karena danggap kurang jangkung sebagai motor adventure, motor ditinggikan dengan cara generik. Yaitu menyambung sok. Penyambungan sok depan terinspirasi rubrik MOTOR Plus yang membahas soal cara meninggikan motor.

Tutup oli sok depan diganti besi pejal sepanjang 10cm. Meskipun ada kelemahan, tapi masih jauh lebih kuat daripada mengganti sok dengan upside down variasi yang rawan bocor.

Untuk sok belakang disambung dudukan atasnya. Juga mengganti anting-anting unitrack dengan yang lebih tinggi.

Untuk kelir bodi, untung tukang cat berkualitas banyak sekali di Gresik. Dipilih Paint My Ride Custom yang sangat populer di kalangan modifikator Gresik. Wajar antreannya panjang. Harus menunggu hampir 2 minggu untuk mulai pengerjaan. Tapi, sangat puas hasilnya. 

Itulah cerita Yamaha Scorpio saya. Dipersembahkan kepada pembaca MOTOR Plus. Sekalian sebagai awal karir saya jadi kontributor di tabloid khusus motor ini. Terima kasih.  (motorplus-online.com)

Data Modifikasi
Pelek depan: Champ 2,5x17 inci
Ban depan: Mizzle 100/70 - 17
Pelek belakang: Champ 3,5 - 17 inci
Ban belakang: Y-rosi 130/70 - 17
readmore »»  

sweet Modif Yamaha Jupiter Z, 2008 mantab

sweet Modif Yamaha Jupiter Z, 2008 mantab - terbaru dari sweet Modif Yamaha Jupiter Z, 2008 mantab. Sangat hebat handal mmenarik sekali.


Tim balap Yamaha RPM Socofindo asuhan Roy Gusti Hariz sangat menyadari, keberhasilan dalam sebuah balap tidak saja ditentukan oleh kemampuan motor melesat. Tapi, juga konsistensinya dalam ketahanan. Kombinasi inilah yang dilakukan Aliang, mekanik Yamaha Jupiter-Z lansiran 2008 tunggangan Deri Irfandi.

Ini dibuktikan Deri yang menjadi jawara MP1 dan MP2 di region Sumatera. Pada beberapa balapan lokal pun ia juga menyabet podium pertama. Seperti dalam kejuaraan Brotherhood RPM Road Race yang digelar 13 November 2011 lalu di Sirkuit IMI Pancing, Medan Sumatera Utara.

Buat menjaga tenaga mesin tetap kuat dipacu hingga 22 putaran dalam satu race, beberapa hal kudu diperhatikan. “Hal itu bisa dari kompresi, timing hingga pendinginan mesin,” ungkap Aliang yang asli Medan.

Untuk kompresi berbekal piston TDR. Dome piston dibuat lebih tinggai jadi 2,5 mm. “Sebelumnya 3,5 mm. Bukan hanya sebatas jenong, sudut dome juga dibuat jadi 18º. Kalau dilihat, bentuknya menyerupai gunung yang membulat,” katanya.

Kepala silinder ikut disesuaikan lewat pemapasan hingga 1,2 mm. Kubah dibuat model bathub dengan squish 13,1º. Berkat ubahan ini, kompresi diajak bermain di angka 12,9 : 1.

“Sebenarnya kalau dari kekuatan piston, kompresi masih bisa dibuat lebih tinggi. Tapi, untuk menjaga durability seluruh part, akhirnya tetap pakai kompresi rendah aja,” jelasnya.

Kompresi rendah, didukung noken as yang punya durasi berbeda di tiap bubungan. Seperti klep isap pakai Sonic yang dibuat 26 mm, dipatok di 274º. Sedang klep buang (ex) 23 mm, 276º. LSA (Lobe Separation Angle), ditetapkan di kisaran angka 105º.

Hal berikutnya yang diperhatikan buat konsistensi power, ada di sektor timing pengapian. Aplikasi CDI Rextor bermain di 39 derajat.
Agar putara mesin enteng dikail, magnet standar yang beratnya lebih dari 1 kg ini dibubut hanya tinggal 500 gram saja. “Tapi, konsekuensinya, harus bisa rolling speed dengan benar dan gantung rpm di tikungan. Jika tidak, power agak drop ketika keluar,” kata Aliang

Kunci lain agar tunggangan lebih cepat lari dengan menggunakan rasio close. Tenaga mudah diumpan ke gigi lebih tinggi, tanpa rpm terlalu drop. Itu pula yang dilakukan Aliang.

Gigi 1 13/36, sedangkan gigi 2 16/29, untuk 3 standar bawaan pabrik, dan 4 23/26. “Intinya membuat perpindahan antar gigi tidak terlalu jauh. Tapi napas juga enggak pendek-pendek amat,” tambahnya.

Deri Irandi memang sudah hapal dengan gaya rasio seperti ini. Pokoknya, sebelum lewat garis finish, sudah masuk gigi 4.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Corsa 120/60-17
Ban belakang : Corsa 140/70-17
Suspensi  : YSS
Lengan ayun  : Standar
RPM Sucofindo  : 0821-6066-0099
readmore »»  

Modif Yamaha Mio, 2008 sweet green

Modif Yamaha Mio, 2008 sweet green  - terbaru sekali dari Modif Yamaha Mio, 2008 sweet green .Sangat hebat sekali.

Sejak lama, Jhonatan Evan Santoso ingin mengubah Yamaha Mio miliknya jadi seperti Vespa. Hal itu karena Evan sangat sreg dengan motor berbentuk bulat-bulat. Tidak kotak atau banyak bersudut seperti lazimnya. 

Karena itu, fokus ubahan dilakukan pada bodi. "Dibuat yang serba membulat, mulai dari depan sampai belakang. Sebab tidak pasaran dan hasilnya harus bagus," kata Evan membuka obrolan.

Karena termausk tipe orang yang mengejar kesempurnaan, dia harus rela motor nangkring di bengkel sampai 1 tahun. Wow, lama juga Bro!

Bentuk bodi membulat seperti ini semuanya terbuat dari fiber. "Tidak mudah lho. Jika punya sudut bisa dikatakan mudah," cerita Evan terus-menerus sambil membanggakan desain unik ini.

Paling terlihat di bodi tengah, tepatnya di bawah jok. Layaknya perut wanita lagi hamil. Begitu juga dengan bodi depan.

Bahkan terlihat, kalau Evan seorang yang punya taste bagus dalam harmonisasi. Desain lampu depan dan juga seinnya membulat. Dengan begitu, semuanya terlihat nyambung, tidak tabrakan. Sedap dipandang.

"Sedangkan untuk belakang, pakai punya Mio Soul yang memang dari aslinya sudah nempel di bodi yang membulat," ungkap bro yang sudah punya tekad bulat itu. Oh ya, untuk lampu depan, menggunakan variasi dan limbah motor tua.

Sudah pasti dengan bentuk bodi seperti ini, wilayah kaki-kaki juga harus mengimbangi. Sangat tidak pantas menggunakan ban tipis meskipun saat ini lagi digandrungi. Cocoknya seperti ini, ban dengan telapak cukup lebar.

"Untuk peleknya, menggunakan hasil custom dari mobil. Depan lebar 3 inci sedang belakang 5 inci," tambah mahasiswa jurusan Psikologi, Universitas Surabaya ini.

Karena di belakang sudah cukup lebar seperti itu, sumbu roda harus dibuat mundur. "Menggunakan undur-undur seperti umumnya di Mio. Hasilnya sumbu roda belakang sekarang lebih mundur 5 cm dibandingkan posisi awal," tegasnya.

Evan memang tidak ingin terlalu mundur, sebab dia tidak fokus bermain di kelas low rider. "Dibuat mundur itu karena terpaksa saja, sebenarnya enggak suka dengan low rider," tambahnya.

Hal lain yang memberikan nilai plus pada modifikasi ini adalah desain cover CVT-nya. Dibuat ulang dengan desain yang mendukung tema tadi, serba bulat.

Supaya bener-benar terlihat beda, kelir dipilih hijau dof dengan sedikit tambahan aksen kartu dan lembaran uang. Unik! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban: Swallow 100/70-14 & 130/60-14
Knalpot: Custom
Setang: Custom
Sok depan: Posh
Tutup as roda: TAD
readmore »»  

swert modif Modif Yamaha Mio mantab

swert modif Modif Yamaha Mio mantab - terbaru sekali dari swert modif Modif Yamaha Mio mantab. Sangat handal sekali.

Yamaha Mio milik Zaky Tandjung ini, terlihat seperti Honda Zoomer. Tapi sejatinya, aliran modifikasi yang diterapkan menganut ke Ruckus Custom. Yaitu, salah satu rumah modif di California, Amerika Serikat.

Untuk membuat Mio ini tampil naked, tentu butuh ubahan rangka. Sehingga, meski tanpa aplikasi cover bodi pun tetap tampil eye cathing. “Rangka yang terpakai, hanya sebatas main frame hingga ke dudukan engine saja. Selebihnya, custom ulang,” bilang Donny Ariyanto dari Studio Motor Custom Bike di Jl. Veteran Raya, Bintaro, Jakarta Selatan (Depan RS Dr. Suyoto).

Frame dibuat ulang dari dua ukuran pipa seamless ukuran 1¼ inci dan ½ inci. Pipa terbesar, dipakai buat bagian sub frame karena berfungsi buat menopang tubuh pengendara. Sedang pipa berdiameter lebih kecil, dipasang sebagai pemanis di atas tangki bensin. "Semua ubahan frame ini, pakai sistem knock down. Jadi, bisa dilepas perbagian. Biar kental nuansa Ruckus,” sebut Donny. Ya, Ruckus sendiri menerapkan sistem ini. Mungkin, jika pemilik bosan dengan warna cat atau bentuk, masih bisa dimainkan lagi.

Cover bodi, bermain di depan. Bodi yang berbentuk kotak dari pelat galvanis 1 mm ini, juga sekalian sebagai tempat penyimpanan part. Misalnya; aki, CDI juga kiprok. Maka itu, meski tampil telanjang tapi tetap terlihat rapi. So, jangan heran jika sobat tak melihat kelistrikan yang tampil di luar.

Menemani ubahan naked yang dilakukan, pemakaian pelek dan roda lebar jadi acuan buat kaki-kaki. Pelek monoblock lebar 4 inci, dipasang di bagian depan. Sedang roda belakang, bermain di pelek tipe sama dengan lebar 7 inci.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan    : Swallow 140/60-14
Ban belakang : Swallow 160/60-14
Sok belakang: YSS
Lampu depan: Toyota Rush
Studio Motor: (021) 926-53870
readmore »»  

sweet Modif Yamaha Jupiter MX135 CW mantab

sweet Modif Yamaha Jupiter MX135 CW mantab - terbaru memuasknamenarik ajib azik dari sweet Modif Yamaha Jupiter MX135 CW mantab.

Beberapa waktu lalu pernah ditulis Yamaha Jupiter MX135 tahun 2010 pakai cover body burung hantu. Tapi, ketika dipasang tidak bisa langsung plek. Dan ternyata, cover bodi yang aslinya rancangan Lent Modified asal Jawa Timur ini memang salah peruntukan.  

“Alasanya, cover bodi burung hantu Lent Modified lebih pas buat generasi MX135 sebelum 2010. Kalau dipaksain dipasang di generasi 2010 ke atas, banyak yang dikorbankan,” beber Candra Tanujaya dari WW Motor, Palembang.

Kata Candra, cover bodi burung hantu buatan Lent Modified, meliputi tutup sayap kanan-kiri dan termasuk cover rangka tengah. Untuk pemasangannya di MX135 2010 ke atas, mesti bikin pegangan baru di ragkanya.

“Malah, tulang di bawah jok kudu sedikit dipotong ujungnya supaya buntut cover bisa masuk. Berbeda kalau dipasang di MX135 yang lama. Tinggal pasang,” ulas Candra yang berumur 30 tahun itu.

Jadi, karena ini kali Candra pasang di MX135 2008, enggak ada kesulitan. Tidak ada penambahan atau pengurangan braket. Artinya, bodi burung hantu tinggal plek pasang ke MX135 versi 2008.

“Tapi, ada kekurangannya sih. Rangka di bawah jok enggak bisa tertutup semuanya. Masih ada yang bisa kelihatan langsung,” tutup Candra.

Dan memang benar, masih ada yang sedikit terbuka setelah pakai cover bodi burung hantu itu. Bandingkan sendiri jika masih pakai baju asli MX135. Rangka di bawah tertutup rapat. Berarti belum pas dong bajunya? (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban: FDR 90/80-17
Knalpot: R9
Handel kopling: KTC
WW Motor: (0711) 7062064
readmore »»  

Modif Yamaha Jupiter-Z (Jogja) sport balap monim

Modif Yamaha Jupiter-Z (Jogja) sport balap monim - terbaru dair Modif Yamaha Jupiter-Z (Jogja) sport balap monim.

Sejatinya, Yamaha Jupiter-Z geberan Sigit PD ini bermain di kompresi 13,6 : 1. Itu kalau di trek permanen. Maklum, doi kan pembalap IndoPrix (IP). Tapi, karena bermain di sirkuit dadakan yang tidak terlalu panjang, kompresi diturunkan lagi. Itu akibat penggantian gir belakang yang dinaikan.

Jika biasanya pakai 14/ 42 mata, di sirkuit Stadion Kanjuruhan, Malang pakai 14/44 mata. Hasilnya, racer asal Jogja ini mampu podium utama di kelas 125 cc Grand Final Yamaha Cup Race 2011 beberapa waktu lalu.

Kompresi diturunkan hingga 13,2 : 1. Karena kalau tidak diturunkan, napas mesin terlalu cepat habis oleh gir yang lebih ringan,” ungkap Heru ‘Kate’ Hardiyanto, selaku tunner tim Yamaha TDR FDR Federal Oil NHK Yonk Jaya itu.

Penurunan kompresi ditempuh lewat pemapasan jenong alias dome piston Daytona diameter 55,25 mm yang diandalkan. Berkali-kali, piston dipapas dan diukur lewat alat ukur buret hingga dapat kompresi yang diinginkan.

Sayangnya, pria akrab disapa Pak’De ini tak terlalu mengukur berapa tinggi dome akhir. Tapi, kepala silinder juga ikut dipapas sekitar 0,4 mm. Hitungan ini, tetap dipakai meski ganti head silinder baru.

Selain kompresi, penyesuaian seting juga berimbas ke timing tertinggi pengapian. Untuk limiter diseting di 14.500 rpm. Lalu, timing pengapian yang biasanya dipatok 36º di 9.500 rpm, diturunkan jadi 36º di 8.500 rpm. Ya, turun 1.000 rpm.

Kalau gir ringan, napas mesin jadi cepat habis. Selain itu, penyesuaian juga karena sirkuit yang patah-patah. “Biar dropnya rpm juga tidak terlalu banyak. Jadi cepat mengail rpm lagi,” timpal alumnus fakultas Pertanian UPN Jojga 1990 itu.

Kondisi ini sesuai karakter balap Sigit yang sebenarnya suka gaya rolling speed. Jadi, meski trek patah-patah, tapi doi kadang masih suka gantung rpm dibeberapa tikungan. Bisa dikatakan juga kalau Sigit suka motor yang powernya lembut.

Untuk sistem pengapian sendiri, Pak’De lebih andalkan model rotor. Ya, pakai lempengan besi yang bobotnya dibuat jadi 550 gram. Untuk mengimbangi di sebelah kanan, balancer diterapkan hingga 400 gram.

Kompresi di ruang bakar, ditemani pemakaian klep milik Honda Sonic diameter 28 mm (in) dan 23 mm (ex). “Sengaja untuk ex dikecilkan. Sempat jajal klep 24 mm, tapi power masih kurang padat,” bilang pria ramah ini.

Durasi kem bermain di 272º. Itu berlaku buat klep in dan ex. Hitungannya, in 34º + 58º + 180º = 272º. Sedang ex, 58º + 34º + 180º = 272º. LSA (Lobe Separation Angle) bermain di 102º. Ini cocok untuk karakter power menengah-atas. Ya, buat bermain rolling speed.

Pangabut bahan bakar andalkan Keihin PWK 28 mm. Main-jet diseting 108 dan pilot-jet cukup besar. Yaitu, 60. “Karena power motor enteng-enteng, jadi butuh masukan sedikit besar di putaran bawahnya,” tutup Pak’De.

Belum lagi, saluran buang juga andalkan bikin tim sendiri. Ya, knalpot terbaru buat Jupiter-Z merek Yonk Jaya. Oh ya! karena sirkuit dadakan, Sigit lebih PD alias percaya diri untuk pakai stabilizer rangka di bagian underbone. Jadi, tak masalah dengan sasis yang seolah mantul-mantul ketika direm keras.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban : FDR 90/80-17
Sok belakang : YSS
Stabilizer setang : KTC
CDI: Rextor Pro Drag
Knalpot : Yonk Jaya
readmore »»  

Modif Yamaha Jupiter Z, 2010 (Jogja) sport go monim

Modif Yamaha Jupiter Z, 2010 (Jogja) sport go monim - terbaru sekali dari Modif Yamaha Jupiter Z, 2010 (Jogja) sport go monim.


Sebagai racer yang baru setahun naik kategori seeded, Fedri Effendi cukup gemilang. Itu dibuktikan lewat torehan posisi pertama di race I ajang Grand Final Yamaha Cup Race 2011 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu. Tentunya, di kelas 110 cc.

“Sebagai seeded baru, tapi bisa bersaing dengan pembalap-pembalap IndoPrix. Sayangnya di race ke-2, Fedri  terlibat accident dengan pembalap lain ketika main di kelas 125 cc. Kaki kiri terkilir, jadi tidak maksimal di race 2,” ujar Hasan Tandina, owner tim Yamaha IRM FDR TDR NHK TOP 1 tempat Fedri bernaung. Begitunya total poin tetap membawanya ke posisi empat.

Terlepas dari itu, karakter yang diberikan Yamaha Jupiter geberan Fedri cocok dengan karakter sirkuit dan gaya balapnya. Fedri senang dengan karakter buka-tutup. Maklum, selama ini doi bermain di ajang MotoPrix yang banyak tawarkan sirkuit dadakan. Jadi, lebih banyak stop and go. Bukan rolling speed macam trek permanen.

Sebagai tunner, Apri Wahyudi paham betul keinginan Fedri. Maka itu, sengaja seting kompresi di ruang bakar dibuat tinggi. Yap, sentuh perbandingan 14,3 : 1 dengan pasokan bahan bakar bensol biru.

Angka didapat dari permainan piston dan papasan kepala silinder. Penggebuk ruang bakar, pakai milik TDR diamater 52,25 mm. Diukur dari batas atas pin seher, dome piston bermain di 17 mm. Diameter dome pun dipatok di 40 mm.

Lalu, cylinder head hanya dipapas sekitar 0,5 mm. Squish dibuat 9º dengan bentuk kubah model semi bath tub. Ini cocok buat dongkrak kompresi. “Sengaja papasan head enggak terlalu banyak. Karena dome piston sudah tinggi. Takutnya malah ketinggian,” kata tunner 25 tahun ini.

Buat temani kompresi tinggi yang dipatoknya, Apri mengandalkan durasi kem 276º. Itu berlaku buat klep isap dan buang. Tapi, meski durasi sama, buka-tutup yang diterapkan berbeda.

Klep isap alias in, membuka 31º sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 65º setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedang klep buang, membuka 59º sebelum TMB dan menutup 37º sebelum TMB.

Toh, jika dilihat dari durasi buka-tutup kem, tentunya LSA (Lobe Separation Angle) yang diusung tiap bubungan juga berbeda. Buat klep in, LSA main di 107º. Sedang di klep ex, 101º.

"Tapi, waktu di Kanjuruhan, saya ubah sedikit buat yang ex. Membuka 57º sebelum TMB dan menutup 35º setelah  TMA. LSA tetap sama, 101º. Tujuannya biar power lebih cepat keluar lagi,” tambah tunner yang juga keponakan dari Sri ‘Ghandoel” Hartanto, salah satu tunner senior tanah air.

Yap! Terutama ketika Jupiter-Z ini diajak melibas tikungan ke-2 alias R2 yang punya bentuk layaknya huruf L. "Selepas tikungan rolling stopie, ketika dipaksa late braking juga enggak masalah. Power langsung keluar ketika gas dibuka lagi," ungkap Fedri menambahkan.

Nah, usai fokus bermain di putaran bawah, Apri mengaplikasi karburator Mikuni 'kotak' keluaran Sudco. Menurutnya, karbu ini cukup membantu buat napas di putaran atas. "Rpm atas enggak cepat drop. Apalagi, mesin minta seting agak basah. Spuyer main-jet 155 dan pilot-jet 35. Tapi, waktu sore, main-jet diturunkan jadi 150 karena sedikit mendung," tutup tunner yang punya workshop bernama Intan Raya Motor (IRM). Sukses! (motorplus-online.com) 

DATA MODIFIKASI
Ban : FDR 90/80-17
Disc brake : TDR
CDI : Rextor Pro Drag
Sok belakang : YSS
Knalpot : SND
readmore »»  

Modif Yamaha Scorpio, 2006 biru sweet mantab

Modif Yamaha Scorpio, 2006 biru sweet mantab - terbaru sekali dari Modif Yamaha Scorpio, 2006 biru sweet mantab.


"Tekstur bodi memang sederhana, masih belajar meramu dan memberi ciri bagian per bagian," buka Eko Bondus, builder dari Bondus Bike Modification (BBM), yang menggarap Yamaha Scorpio milik Ifan asal Jakarta. Dia tengah belajar memodifikasi dengan gaya West Jateng Style (WJS), aliran yang digemari di Purwokerto.

Eko terapkan teknik pangkas buntut. Rangka belakang dipotong 20 cm. Yang dipotong bagian atas. Sedang frame bawah ditekuk ke atas sesuai sisa potongan tadi. Walaupun buntutnya pendek namun masih bisa boncengan, sebab memakai konsep double sitter. Tantu saja sedikit repot buat boncenger karena joknya secuil.

Aplikasi ini nyambung dengan tangki model Honda CBR600RR yang berdimensi ramping. “Sengaja dibikin kecil agar buntut terlihat makin maju," analisis builder yang buka gerai di Jl. Kolonel Sugiono No. 24, Pondok Bambu, Jakarta Timur.

"Saya bikin desain serba padat. Contohnya deltabox yang menyatu dengan bodi tengah. Apalagi mesin Scorpio termasuk berdimensi besar di kelasnya, jadi terlihat lebih padat," cuapnya.

Eko mengaku dirinya murid Agus Djanuar, builder pelopor WJS. Tapi, detail belum sejago guru katanya.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Metzeller 120/60-17
Ban belakang: Michelin 190/55-17
Pelek: GSX 750
Setang: Hand made
Knalpot: Bondus Product
Lampu depan: Foglamp
Lampu belakang: Custom
BBM: 0815-9377-616
readmore »»  

Modif Yamaha Jupiter MX 135LC, 2007 street balap

Modif Yamaha Jupiter MX 135LC, 2007 street balap - terbaru sekali dari Modif Yamaha Jupiter MX 135LC, 2007 street balap.


Dulu MOTOR Plus pernah menyebarkan virus komorod. Artinya korban modifikasi road race. Ada yang masih ingat? Ternyata aliran ini masih hidup dan tetap berkembang di pulau Bali. Buktinya bisa dilihat pada Yamaha Jupiter MX milik I Made Riana ini. Layaknya motor balap, tapi hanya sekadar fashionnya saja.   

Bagi Brachunk, panggilan akrab Made, tampil seperti motor balap ini memang menjadi cita-citanya. Sebagai seorang mekanik di jaringan bengkel resmi Yamaha, oprek motor sudah jadi kesehariannya. Karena itu selain urusan bodi balap, mesin juga menjadi perhatiannya.

Saat ini, kapasitas mesin sudah tidak lagi 135 cc. Tapi, sudah menjadi 150 cc. "Karena sudah memasang blok berikut piston V-ixion. Sehingga otomatis jadi 150 cc," ujar lajang 23 tahun ini.

Tentu ini sah-sah saja, karena kembali ke konsep komorod tadi. Jadi, tidak dibawa turun di arena balap sesungguhnya, sehingga tidak ada batasan regulasi yang melarang peningkatan kapasitas mesin.

Berbagai variasi penunjang lainnya sudah pasti juga bergaya balap. Misalnya saja pelek yang menggunakan TDR. Bahkan buat ban, Brachuk menggunakan yang menjadi standar di arena IndoPrix (IP). IRC Razzo 221 ukuran 90/80-17.

Namun ada yang unik jika dilihat di roda belakang. Terlihat seolah-olah motor yang mempunyai nomor start 29 ini sudah menggunakan teromol variasi. Padahal ternyata masih orisinilnya.

"Bisa terlihat beda karena teromolnya dibubut. Hal itu karena sudah pakai disc brake di belakang, sehingga teromolnya dibubut supaya terlihat lebih ringan dan sporty," tutup warga Jl. Pecatu Graha No. 1, Kuta Selatan, Bali ini.  (motorplus-online.com)
readmore »»  

Modif Yamaha Jupiter-Z, 2006 drag sytree mantab

Modif Yamaha Jupiter-Z, 2006 drag sytree mantab - terbaru sekali dari Modif Yamaha Jupiter-Z, 2006 drag sytree mantab.


Eko Chodox mempu juara 3 di kelas 130 cc. Tepatnya pada Mizzle Super Drag Bike Competition yang dipentas dua minggu lalu di Sleman, Jogja. Yamaha Jupiter-Z yang digebernya mampu tembus 8,44 detik. Rahasianya menggunakan seher Daytona.

Piston buatan Daytona ini memang sedang naik daun. Bahkan paling duluan banyak dipakai di road race. “Untuk turun di kelas 130 cc, dipilih menggunakan diameter 55,25 mm,” buka Yusron sang mekanik.

Katanya termasuk jenis piston forged. Sehingga lebih ringan namun kuat. Apalagi badan seher cukup kecil. Sehingga bidang kontak dengan dinding liner jadi sedikit. Otomatis gesekan juga semakin kecil. Membuat power mesin tidak banyak terbuang.

Menurut Yusron, piston ini juga didukung material yang bagus. “Enggak ada yang keropos,” jelas Yusron yang malamnya balap di Tasik, besok di Sleman. Makanya catatan waktunya kurang bagus. Kecapean jokinya.

Padahal Jupiter ini pernah mencatat rekor 8,20 detik. Ketika balapan di Manahan, Solo. Hasilnya juara ke-1.

Kembali ngomong seher yang dibanderol Rp 250 ribuan itu. Harus diperhatikan ring seher bawaannya. Menurut Yusron kurang bagus. “Supaya maksimal dianjurkan gunakan ring merek Riken yang dibeli di pasaran” jelas mekanik yang bicara dengan logat Jowo ini.

Kepala seher juga harus diatur ulang. Supaya rasio kompresi 12,6 : 1 yang dimau bisa tercapai. Caranya dipapas sekalian dibuatkan coakan untuk tonjokan klep. “Supaya aman, pinggir seher dibuat mendem di blok silinder 0,6 mm,” jelas mekanik dari Jl. Raya Tajem No. 64, Sleman, Jogja itu.

Menggunakan klep isap 28 mm dan buang 24 mm diambil dari Honda Sonic. Panjang batang katup dari bos klep 32 mm. Supaya per klep Jepang ketika dipasang tidak terlalu keras. Tidak banyak mengurangi tenaga motor karena gesekan kem dan pelatuk.

Selain itu, rasio dan final gir disesuaikan. Lihat data modif!

Karbu Reamer

Untuk suplai gas bakar, Yusron pilih menggunakan karburator Keihin PE 28. Aslinya diameter venturi hanya 28 mm. Oleh Yusron pilih yang reameran 32,5 mm. Karakter karbu PE 28 memang bagus di rpm bawah. Tidak mudah ngok, sehingga enak untuk akselerasi.

Selain direamer, sudah pasti spuyer juga diatur ulang. Mengikuti cuaca dan kondisi sirkuit. Apalagi selain main siang, kadang main malam juga.

Sebelum pasang karbu besar, korekan di kepala silinder dimainkan. Squish dibuat 9 derajat. Untuk lubang isap dibuat 25,8 mm. Sementara lubang buangnya disamakan dengan diameter payung klepnya yang 24 mm. Pas dipadukan dengan knalpot R9. (motorplus-online.com)
readmore »»  

Modif Yamaha Mio, 2011 drag style extreme

Modif Yamaha Mio, 2011 drag style extreme - terbaru sekali dari Modif Yamaha Mio, 2011 drag style extreme.


Ini dia Yamaha Mio geberan M. Ramzi yang jawara kelas matic tune up s/d 200 cc. Tepatnya pada seri Day Battle Pertamina Enduro-Pertamax-Corsa-Dragbike garapan Trendypromo Mandira. Finalnya minggu lalu di Kemayoran.

Yamaha Mio ini juga pernah ditulis MOTOR Plus ketika juara 1 di seri 1 Tasikmalaya pada 27 Pebruari lalu. Tapi, menurut Tomo yang bos Tomo Speed Shop itu, kini sudah berubah. Bahkan sudah menggunakan spek baru yang juga diambil dari Thailand.

Untuk seher, menggunakan ukuran 63,5 mm. Sepintas, seher ini dari ukuran dan bentuknya daimbil dari Honda CBR 150R asli. Terlihat dari 4 coakan untuk alur klep di kepala seher.

Namun diatur ulang dibuatkan coakan baru. Karena di Mio hanya 2 klep. Juga pinggir kepala seher dibuat miring. Supaya tidak mentok kepala silinder.

Pinggir seher sengaja dibuat rata dengan blok. Supaya menghasilkan power yang maksimal. “Namun supaya tidak mentok head, diganjal paking dari pelat tembaga setebal 0,5 mm,” jelas Tomo yang bermarkasi di Bendungan Jago Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat itu.

Kondisi seperti ini memang halal dipakai di drag bike. Kalau dipakai road race atau harian, bakal tidak tahan. Atau bisa bahaya karena paking bisa ambles dan tabrakan antara seher dan head.

Selain sudah bore up, MOTOR Plus juga melakukan pengukuran stroke atau langkah seher. Kini stroke terakhir sudah 63 mm. Bukan didapat dari penggunaan pen stroke. Tapi, posisi big end digeser keluar.

Kini artinya stroke sudah naik 5,1 mm dari standarnya. Namun blok silinder tidak dilengkapi paking tebal. Masih menggunakan gasket standarnya. Jadi, kalau dilihat dari luar tampak seperti mesin yang masih standaran.

Bisa tanpa paking tebal karena penggunaan seher CBR 150R yang pendek itu. Teknik ini sudah banyak dipakai mekanik liaran untuk main di kelas standaran.

Nah, dari sana bisa disimpulkan. Seher aplikasi 63,5 mm. Sedangkan stroke akhir sudah 63 mm. Jadinya kapasitas silinder bisa ketahuan. Yaitu mencapai 199, 4 cc. Itu kalau stroke 63 mm pas. Tapi, kalau stroke 63,5 mm jadinya 200,99 cc. Wah?

Lubang Porting Oval

Selain melakukan pengukuran jeroan dapur pacu, MOTOR Plus juga melakukan pengukuran lubang porting. Hasil korekan mekanik Thailand itu teranyata bentuknya tidak bulat. Makanya diameternya tidak bisa dikur.

Tapi, bisa diakali mengukurnya. Yaitu diukur dua kali. Lubang isap dari bagian terlebar dulu. Yaitu mencapai 28 mm. Sementara bagian yang sempitnya hanya 24 mm.

Begitupun untuk lubang buang. Pengukuran dilakukan dua kalin juga. Bagian yang terlebar 25 mm. Sementara yang sempitnya hanya 23 mm.

Angka-angka ukuran lubang porting itu didapat dari penggunaan klep yang sudah lebar. Klep isap digunakan yang berukuran 31 mm. Sementara klep buangnya 26 mm.

Kalau kita analisa, perbandingan klep isap dan buang bukan seperti klep EE. Tapi, sengaja bikin klep sendiri hasil dari modifikasi klep lebar.

Bentuk ruang bakar juga dibikin dome. Namun kompresinya sayang, Tomo tidak melakukan pengukuran.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Rumah puli : Fino
Roller : LHK 10 gram
Kampas CVT : Hi Speed
Rasio : 15/41
Per CVT     : Standar
readmore »»  

Modifikasi Yamaha Scorpio, 2005 biru ala R6 melink monim

Modifikasi Yamaha Scorpio, 2005 biru ala R6 melink monim - terbaru menarik ada dari Modifikasi Yamaha Scorpio, 2005 biru ala R6 melink monim.


Modifikasi, tak selalu harus sama dengan motor yang dijadikan panutan. Hal ini coba diterobos Daeng Maming dalam mewujudkan Yamaha Scorpio menjadi seperti Yamaha R6. Fairing yang seharusnya ada di supersport itu, kini tak diaplikasi di ‘Kalajengking’.

“Karena motor ini juga terkadang dipakai buat turing juga sih. Jadi, cari praktisnya aja jika terjadi sesuatu di engine. Bongkar-pasang lebih cepat tanpa fairing. Selain itu, lebih simpel buat handling,” bilang pria yang punya workhshop BMX Custom yang singkatan dari Bengkel Modif X-Treme Custom ini.


Toh, seluruh bagian bodi yang dipakai terbuat dari fiberglass. Termasuk juga tangki. Bukan tangki standar yang dibungkus fiber alias model kondom. Sebab menurut Daeng, tangki kondom akan menyebabkan keropos. Terutama, di sambungan pelat dan fiber.

Yang menarik lagi, pria berdarah Makassar dan Jawa ini menerapkan anti potong rangka dalam modifikasinya. Itu terlihat dari sub frame. Rangka Scorpio yang bulat, hanya dipress agar menjadi lancip untuk dudukan bodi belakang R6 yang runcing.

“Setelah dipress, rangka belakang itu ditekuk sedikit ke atas. Jadi, tak ada yang dipotong kan,” tutup pria yang workshopnya di Jl. I Gusti Ngurah Rai, No. 99A, Cipinang Muara, Jakarta Timur. Mantap Bro! (motorplus-online.com) 
 
DATA MODIFIKASI
Ban depan    : Battlax BT92 120/60-17
Ban belakang : Battlax BT92 150/60-17
Upside down: Suzuki GSX 1000
Lengan ayun : Suzuki GSX 1000
BMX Custom  : 0815-8499-0915
 
readmore »»  

Modif Yamaha V-Ixion, 2010 hitam ala KTM RC8

Modif Yamaha V-Ixion, 2010 hitam ala KTM RC8 - terbaru sekali dari Modif Yamaha V-Ixion, 2010 hitam ala KTM RC8.


Kesukaan pada dunia MotoGP dan superbike sudah melekat semenjak Wawan Juwanto masih kanak-kanak. Menurut pria asal Banjar Patroman Jawa Tengan ini, motor balap seperti itu sangat macho dan keren. Katanya sesuai dengan jiwa Wawan.

Wawan pun berpikir keras untuk mewujudkan keinginannya ini. Bareng kang Ade sang kreator modifikasi yang menggawangi DART Modified yang juga sohib kentalnya ini, keinginan pun segera terwujud.

Bermodalkan Yamaha V-ixion yang baru berumur 1 tahun di rumahnya, hasrat untuk menunggangi motor balap ala superbike pun terpenuhi. Konsepnya juga diupayakan tanpa menguras kantong dalem-dalem.

Mengacu pada ubahan bergaya KTM RC8, motor 150 cc ini pun segera mengalami operasi bedah oleh sang dokter modifikasi. Motor besar yang sejak diluncurkan pada tahun 2008 lalu itu benar-benar membuat Wawan kesengsem dengan performanya.

Lekukan tegas dan tajam pada desain bodi KTM RC8 ini coba diaplikasikan pada tunggangan keseharian Wawan. Mulai diri bentuk fairing, tangki, bodi belakang, airscoop dan desain lampu, semua dibuat semirip mungkin dengan aslinya, lho.

Berkat kemampuan sang modifikator bermain serat fibreglass, hasilpun tak mengecawakan. Tapi, jangan keburu mengecap jelek jika terdapat bebarapa bagian yang tidak mirip. Sebab ada alasan khusus, lho.

"Ada beberapa bagian yang tidak dibuat persis seperti bantuk aslinya. Misalnya pengaplikasian lampu sein dan knalpot. Kalo aslinya sein depan menyatu dengan spion, yang ini menyatu pada fairing.

Begitupun desain knalpot. Di V-ixion ini terlihat nongol keluar. “Sedangkan knalpot, aslinya berada di bawah mesin yang terbungkus rapi," tutup Kang Ade yang dibantu 2 kru dalam menjalani proses ubahan ini.

Meski tidak sesempurna macam motor konsep yang ditirunya, hasilnya lumayan menggembirakan. Tidak membuat Wawan langsung frustasi. "Seadanya saja dulu, yang penting dapat memenuhi keingin untuk menaiki tunggangan ala Superbike. Dan pastinya, gak ngeluarin dana yang gede Bro," ujar Wawan dengan mata berbinar-binar.

Bisa dipakai untuk harian sekaligus membonceng sang pacar. Karena joknya dirancang juga ada boncenger.

Dibantu Tanah Liat
Ada hal unik pada ubahan ini, adalah pada proses pembuatan tangki. Selain mempertahankan tangki orisinil, sang modifikator menggunakan media tanah liat untuk proses pengemalan fiberglass.

"Untuk mengejar bentuk tangki ala KTM RC8, tangki asli masih terpasang bro. Proses penggambotannya ditambahkan serat fiber yang menggunakan media tanah untuk proses pengamalannya. Faktor fleksibel dan elastis yang memudahkan untuk membentuk desain yang diinginkan serta bisa dipakai ulang merupakan faktor utama mengapa saya memilih media tanah untuk proses pengemalan," beber Kang Ade.

Dengan begini gaya KTM RC8 kini melekat sudah pada motor pabrikan berlambang Garputala ini. Siap jalan.... (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan: Corsa 100/70-17
Ban belakang: Corsa 130/70-17
Pelek: Power
Setang: Ride it
Headlamp: Honda Karisma
Stoplamp: Custom
readmore »»  

Modif Yamaha Vega, 2005 orange Ala Road Race

Modif Yamaha Vega, 2005 orange Ala Road Race - terbaru meuaskan sekali dari Modif Yamaha Vega, 2005 orange Ala Road Race.


Yamaha Vega oranye ini kencang bermain di trek lurus 201 meter kelas bebek s/d 130 cc 4-tak tune up. Catatan waktu yang diraih dari tiga joki berbeda (Hendra Kecil, Eko Chodox dan Tony Chupank) selalu bermain di 8,2 detik. Ketika bermain di Pertamina Enduro Pertamax Corsa Dragbike Championship 2011 dua minggu lalu di Kemayoran, Jakarta Pusat. Hendra kecil juara 1.

Tak lepas dari ramuan seting ala Jupiter di IP1 (IndoPrix) atau MP1 (MotoPrix) yang sentuh batasan 130 cc. Apalagi, di belakang layar terdapat salah satu mekanik kondang. Yaitu, Haris Sakti alias Mletis. “Ini proyek iseng. Kebetulan ada sedikit waktu,” ungkap pria punya workshop MBK2W di Jogja.

Tunner muda yang punya bakat ini, meracik Vega agar punya power dan torsi besar di putaran bawah. Seperti disebut di atas, seting yang diterapkan tak ubahnya engine buat road race.

"Bisa dibilang, hampir semua part diganti pakai milik Jupiter. Perbedaan paling signifikan ada di rasio,” beber tunner yang juga bergabung di tim Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya itu.

Perbandingan gigi rasio, dibuat lebih berat. Tujuannya, buat mencegah power liar ketika start. Untuk gigi I, main di 14/34 mata. Gigi II, 16/28 mata. Gigi III, tetap pakai standar Jupiter. Yaitu, 21/29 mata. Sedang gigi IV, pilih kombinasi 23/26 agar napas bisa habis sebelum garis finish.

Tapi, belum lengkap rasanya kalau belum bicara dapur pacu! Karena selain rasio, engine juga penentu kemenangan. Mletis andakan piston Daytona diameter 55,25 mm dikombinasi stoke 54 mm. Hasilnya, isi silinder keseluruhan bermain di 129, 1 mm.

Tinggi dome piston dibuat jadi 3 mm. Itu karena head silinder tak terlalu dipapas habis. Ya, cuma 0,7 mm. Akibatnya, perbandingan kompresi yang tercipta melonjak hingga 13,8 : 1. Tentunya, kudu pakai bensol tuh.

Untuk mengejar power bawah agar mampu melesat cepat, magnet Jupiter dipangkas bobotnya hingga tersisa 500 gram. Begitu juga untuk balancernya, bobotnya dibuat sama.

Itu untuk putaran bawah! Tapi, buat kejar putaran atas, tunner yang sukses di dunia road race ini bermain di bagian klep. Pakai klep Honda Sonic, bukan diameter yang dikejar. Melainkan, bobot klep.

Klep isap yang 28 mm, dipangkas bobotnya hingga berkurang 6 gram. Sedang klep buat yang 24 mm, bobotnya dipangkas 4 gram. “Pencapain rpm bisa lebih cepat. Selain itu, bisa pakai per lebih empuk dan bikin kem awet,” kata Mletis sembari bilang durasi kem main di 272º-274º. LSA, sekitar 103º.

Melengkapi kombinasi klep ringan, sengaja tak pilih Mikuni TM 28 mm. Tapi lebih andalkan Keihin PWK 28 mm. “Kotak terlalu spontan. Karena rpm bawah sudah didapat dari part lain. Sedang PWK cenderung main di putaran atas,” tutup pria kelahiran Jogja 1986 itu.

Main-jet dan pilot-jet, diseting agak basah. Yaitu, 118/ 65. Lewat semua seting yang diterapkan, kombinasi final gir 13/31 mata mampu melesatkan Vega ini terus menjadi juara tercepat!  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : Eat My Dust 45/80-17
Ban belakang : Eat My Dust 45/90-17
CDI : Rextor Pro Drag
Karburator : Keihin PWK28 mm
Setang : SPS Racing
readmore »»  

Modif Yamaha Nouvo, 2003 merah putih mantab

Modif Yamaha Nouvo, 2003 merah putih mantab - terbaru dari Modif Yamaha Nouvo, 2003 merah putih mantab.


Suka pacuan bergaya board tracker dan speedway, bikin Arthur Wullur modif abis Yamaha Nouvo miliknya. “Ini versi kecilnya deh,” ungkap modifikator yang punya workshop berlabel Violetta Rumble Team (VRT) Modified.

Nouvo yang bergenre skubek, kini berganti layaknya pacuan sport. Tapi soal engine, tetap matik. Rangka, semua dibuat ulang.

Setidaknya, ada dua ukuran pipa yang dipakai. Center bone, pakai pipa seamless 2 inci. Sedang untuk bagian tangki dan jok, pria berambut panjang ini pilih pipa baja diameter 30mm.

Konsep simpel juga diaplikasi di Nouvo lansiran 2003 ini. Maka itu, peranti seperti CDI, kiprok dan bendik starter disembunyikan di tangki sisi kiri. Jadi, tangki yang dibuat dari pelat besi 0,8mm ini hanya berfungsi sebagai wadah BBM di sisi kanan aja.

“Motor ini juga didedikasikan untuk putri saya. Yaitu, Violetta Evrosina,” pesan Arthur    (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan : IRC 70/90-14
Ban belakang : IRC 80/90-14
Setang : Uno (MTB)
Karburator : Keihin PE 24
VRT Modified : (021) 995-34907
readmore »»  
Modif Yamaha Scorpio Z, 2007 putih fairing ala Suzuki GSX-R750 - terbaru sekalid ari Modif Yamaha Scorpio Z, 2007 putih fairing ala Suzuki GSX-R750.


Jauh-jauh dari Sumatera Utara, Bendry kirim Yamaha Scorpio Z buat dimodifikasi. Pilihannya jatuh pada Dave Motor Concept yang workshopnya baru saja pindah ke Rangkepan Jaya, Depok, Jawa Barat.

Tentu Bendry punya alasan khusus. “Karena hasil modifikasi Dave Motor Concept punya ciri khusus, dimensi motor jadi slim dan cocok dipakai buat harian,” ujar Bendry yang tinggal di Duri, Riau itu.

Mengandalkan desain bodi Suzuki GSX-R750 2009, seluruh bodi standar Yamaha Scorpio Z ditanggalkan. “Rangka yang tersisa hanya bagian depan yang mengikat mesin. Sub frame juga sudah berubah total,” jelas Wanto, builder Dave Motor Concept.

Meskipun pakai basic Yamaha, namun Bendry sengaja pilih konsep bodi dari Suzuki. “Tarikan garis pada bodinya menyiratkan besutan sport dinamis dan lampu depan modelnya futuristik,” lanjut Bendry beralasan.

Proses pembentukan bodi membutuhkan waktu sedikit lebih panjang, pasalnya Dave Motor Concept memang spesialis andalkan pelat besi. “Butuh 2 bulan buat mengolah besutan ini sampai bisa dipakai riding,” jujur Wanto yang asli wong Tegal itu.

Ini lantaran areal bodi meliputi fairing, tangki dan bagian tengah detailnya penuh tekukan. Butuh pengerjaan lebih teliti buat ngemalnya agar lekukan bodi kanan dan kiri sama. Untungnya Wanto sudah terlatih dan piawai soal ilmu tekuk pelat besi.

Model bodi belakang dibuat mirip GSX-R750, detailnya dibuat meruncing dan agak pipih. Untuk tempat duduk mengandalkan jok single sitter. “Request dari pemiliknya untuk dipakai sendiri. Jadi enggak perlu jok boncenger,” urai Wanto.

Biar bagian depan fairing mirip GSX, head lamp mengandalkan copotan Suzuki Satria FU baru. “Desain dan modelnya memang mirip GSX-R750 2009,” jelas builder bertubuh ramping ini.

Sedangkan lekukan fairing depan agak dibuat sedikit berbeda dengan punya GSX. Tidak tidak dilengkapi lubang airscoop pada kanan dan kiri samping head lamp. Untuk mengejar fairing depan yang tidak dibuat lebar, jadinya dimensi fairing tidak terlalu gambot.

Pemilihan kelir pastinya sangat mempengaruhi performa hasil dari modifikasi besutan ini. Gaya elegan sengaja dipilih dengan mengandalkan kelir putih. Makin pas setelah berpadu dengan warna silverstone yang dipasang pada bagian bodi tengah.

Untuk kaki-kaki pilihan tepat jatuh pada kelir gold yang menutupi kedua bagian pelek. Warna gold juga diselaraskan dengan detail upside down depan yang masih mengandalkan produk variasi.

"Saya enggak mau pakai striping. Khawatir nantinya malah terlalu ramai," tutup Wanto yang asalnya bermarkas di Sawangan, Depok, Jawa Barat itu.  (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI
Ban depan  : FDR 90/70-17
Ban belakang : FDR 120/70-17
Knalpot     : Custom G2C
Pelek belakang: Variasi 4,5x17
Dave Motor Concept: (021) 68447990
readmore »»