Meski milik satu orang, tapi proses pengerjaan digarap oleh empat modifikator. Ya, semacam proyek kerja bareng. Meskipun, tak semua kerja bareng itu bersifat proses pengerjaan. Yaitu; Susanto Gunawan dari 909 Hot Matic, Johny Lipurnomo dari Custom World, Teddy dari Deal Motor Sport dan Ryan dari Aboben.
Menurut Susanto sendiri, tema atau konsep yang diusungnya tak jauh dari motor cargo. “Iya. Ceritanya motor ini sebagai kendaraan pengganti mobil yang tak memungkinkan untuk masuk ke daerah pelosok,” ungkap pria yang biasa disapa Yayank itu.
Maka itu, proses garapan yang utama difokuskan di sektor tengah. Ya, bikin tempat buat letak barang nantinya. So, sasis standar pun tidak lagi terpakai. Yayank bikin ulang frame dari pipa seamless diameter 3,2 cm, tebal 5 mm.
Rangka tengah sendiri, dibuat menjadi kotak. Panjangnya dibikin jadi 65 cm. Tapi, buat penyimpanan barang sendiri dibatasi jadi 45 cm. Sisanya, menjadi tempat penyimpanan aki dan tangki buat bahan bakar juga. Sedang untuk tingginya, dibuat 75 cm.
Yayank juga memikirkan soal kekuatan. Artinya, selain boks tidak boleh melebihi diameter bodi, bobot juga nggak boleh lebih dari 50 kg. Lagi-lagi, takutnya semua akan mempengaruhi handling.
So, pengendaranya pun jadi enggak takut ban selip di medan tanah yang becek. Karet bundar yang dipakai, mengambil milik ban ATV. “Selain kejar konsep, menerima beban besar juga tidak bermasalah,” timpal pria yang sedang berbunga-bunga itu.
Akhirnya, selain gelar Best of The Best Yamaha Cuzztomatic 4, Yayank juga berhak diganjar hadiah berangkat ke Tokyo Motor Show 2011 oleh Yamaha.
Congratzz, Bro..!
Kaya Inovasi
Selain bodi yang memakai bahan fiberglass, Yayank juga banyak berinovasi dalam urusan perdaman kejut dan kemudi. Akibat besarnya boks di rangka tengah dan posisi duduk yang mundur ke belakang, kemudi tentu tidak bisa dibuat umumnya.
Maka itu, pria 35 tahun ini mengadopsi ball joint untuk lebih mempermudah kinerja setang. Jadi, riding style enggak berubah.
Pada bagian peredam kejut depan, Yayank aplikasi model link arm. Lengan ayun-nya limbah moge. Tapi sayangnya, dia lupa dari moge tipe apa. Begitunya arm dikombinasi dua sok. Tapi, tabung sok pakai Mio. Sedang per punya bebek. Kalau pakai per Mio, terlalu keras nantinya.
Terakhir, crankcase dibuat panjang sekitar 10mm. Caranya, disambung pakai crankcase Mio lainnya. “Potong-sambung pada bagian depan dan belakang. Jadi, ban bisa masuk,” tegasnya. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban : Kenda 23x7.00-10
Footstep : Yamaha Lexam
Sok belakang: Yamaha YZ125
Cover knalpot: Yamaha Byson
909 Hot Matic: 0813-2213-0168